RIAUJURNAL.COM, Siak -- Bupati Siak, Alfedri menyambut baik investasi yang akan dilakukan oleh PT Mitra Nusantara Shipyard (MNS) dalam pembangunan galangan kapal di Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.
Sejumlah infrastruktur telah disiapkan Pemkab Siak untuk menunjang operasional di kawasan pelabuhan itu, seperti listrik dan air bersih.
Untuk listrik dari PLN tahun 2022 sudah sampai ke KITB. Kemudian air bersih 2022 juga akan dibangun oleh kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan kapasitas 100 liter per detik.
"Kalau ini serius kami akan bantu proses perizinannya, dan pihak investor nantinya 'B to B' dengan perusahan daerah kita PT KITB sebagai pengelola kawasan," kata Alfedri, Sabtu (17/4/2021).
Dari ekspos yang disampaikan, PT MNS akan membangun galangan kapal baru yang akan menghasilkan berbagai produk yang dapat digunakan secara nasional di antaranya kapal Kargo, Kontainer, Tanker, Tug Boat dan jasa perbaikan kapal.
Kapasitas galangan kapal yang direncanakan berdasarkan atas tonase dari kapal-kapal yang pernah berkunjung ke wilayah kerja KSOP Tanjung Buton. Galangan kapal direncanakan untuk perbaikan dan pembuatan baru kapal berkapasitas sampai dengan 6000 GT.
"Intinya kami menyambut baik investasi di KITB. Jika ini jalan, nantinya akan terbuka lapangan kerja baru bagi anak-anak tempatan, kami bisa memfasilitasi proyek ini", ujarnya.
Bahkan Pemkab Siak lanjutnya, akan membantu layanan perizinan bagi pihak investor, yang akan berinvestasi di kawasan industri. Ia berharap investasi ini dapat terlaksana dengan lancar.
Sementara itu Komisaris PT Mitra Nusantara Shipyard, Budi Kwok mengatakan pihaknya tertarik untuk investasi galangan kapal di kawasan KITB karena letaknya yang cukup strategis.
Selain itu, investasi yang diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) termasuk perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Siak.
"Kami tertarik untuk membangun di KITB, pertama pembangunan galangan kapal, perawatan dan pembuatan kapal baru, akan dibangun galangan kapal yang memiliki fasilitas yang memadai. Kemudian galangan yang ada saat ini tidak memanfaatkan tanah pelabuhan," pungkasnya. ***