Kampanye Dialogis

Warga Keluhkan Biaya Pendidikan Hingga Zonasi: Kami di Tuah Karya Belum Merdeka

Administrator
654 view
Calon Wakil Walikota Pekanbaru nomor urut 1, Ade Hartati Rahmat MPd saat menjelaskan program Pro-Rakyat dihadapan masyarakat.

Pekanbaru (RJ) - Warga RW 03 Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tuah Madani memadati kampanye dialogis calon Wakil Walikota Pekanbaru, Ade Hartati Rahmad. Ratusan warga antusias menjemput harapan baru khususnya dibidang pendidikan.


Salah seorang warga bernama Butet, secara tegas mengatakan bahwa di Kelurahan Tuah Madani belum Merdeka. Ia menyesali soal biaya pendidikan hingga zonasi.

"Saya seorang LSM, mewakili masyarakat menyampaikan aspirasi bahwa kami Tuah Madani belum merdeka, sekolah tidak ada di sekitar sini, kami terbentur masalah zonasi. Belum lagi mahalnya biaya pendidikan seperti LKS dan lain-lain," ungkapnya dengan kesal, Jumat (18/10/2024) malam.

Banyak caleg dan politisi sambung Butet, datang hanya moment pemilihan pesta demokrasi saja dan memberi janji. "Tapi janji hanya tinggal janji, " ujarnya.

Menganggapi keluhan warga, calon Wakil Walikota nomor urut 1, Ade Hartati mengatakan bahwa RW 03 merupakan salah satu daerah pinggir Kota Pekanbaru, yang harus mendapatkan prioritas pembangunan.

"Terutama dalam bidang pendidikan. Usulan dari warga yang menyebutkan tidak ada Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di lingkungan ini tentu akan menjadi perhatian bagi paslon nomor urut 1, UUn -Ade ke depan. Karena pendidikan sebagai salah satu upaya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) harus terus menjadi prioritas terutama yang berada di daerah pinggiran," ungkap Ade.

Selain itu, mantan anggota legislatif ini menjelaskan program prioritas lain seperti Administrasi Kependudukan yang Efektif.

Pemerintah, kata Ade, bekerjasama dengan daerah asal warga dalam bentuk Mou. Sehingga daerah asal otomatis mencabut data kependudukan warga.

Ade mengambil contoh kasus bayi umur 9 bulan yang menderita penyakit stunting. Keluarga kesulitan untuk berobat karena masalah identitas. "Identitas tidak ada, ke depan tidak boleh terjadi, identitas masyarakat jadi urusan pemerintah," ujarnya.


Terakhir, Ade mengajak dan berharap kepada masyarakat untuk tidak lupa tanggal 27 November, datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih pemimpin yang diyakini dan sudah terbukti dan mampu memberikan masa depan kepada anak cucu, mampu membawa Pekanbaru lebih baik lagi.

"Sama-sama jadikan Pekanbaru menjadi Pekanbaru bertuah, bergerak bersama, tumbuh bersama, bersama Muflihun dan Ade Hartati. Salam untuk semua masyarakatkat Pekanbaru," ungkapnya. (*)

Penulis
: Eza
Editor
: Hendrik
Tag: