Pekanbaru (RJ) - Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zulkardi turun langsung meninjau lokasi banjir di Jalan M Nur, samping Pom Bensin Sembilang, Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Timur, Pekanbaru. Selain itu, Legislator Fraksi PDI Perjuangan ini turut menyaksikan langsung pembersihan parit yang dipenuhi sedimen tebal, salah satu penyebab utama genangan air di kawasan tersebut.
Zulkardi menjelaskan bahwa kawasan Rumbai kerap dilanda banjir, salah satunya karena posisinya yang bersebelahan dengan Sungai Siak. Selain itu, pembukaan pintu air PLTA turut meningkatkan debit air sehingga memicu banjir.
"Di Rumbai itu bukan banjir tahunan, tapi banjir jam. Kalau hujan dua jam saja, banjir pasti terjadi. Contohnya di Jalan M. Nur dan Jalan Sembilang, hujan dua jam saja bisa membuat banjir setinggi 80 cm," ungkapnya.
Setelah meninjau lokasi, Zulkardi bersama RT, RW, lurah, Camat, dan Dinas PUPR Kota Pekanbaru melakukan normalisasi parit. Ia menuturkan bahwa pembersihan secara manual dengan bantuan petugas kebersihan sudah dimulai. "Kemarin sudah kita bersihkan sebagian, tetapi kita juga harus melihat masalah dari hulu ke hilir. Aliran air tidak terhubung ke Sungai Siak, sehingga menumpuk di lokasi ini dan menyebabkan banjir,” ujarnya.
Selain di Jalan M. Nur, kondisi serupa terjadi di Jalan Harapan yang juga mengalami penumpukan sedimen tinggi. Zulkardi menyarankan agar gotong royong terus digalakkan untuk memastikan aliran air lancar.
"Alhamdulillah, Sabtu kemarin kita gotong royong bersama di Jalan Sembilang, dan sekarang parit sudah bersih. Selanjutnya, tinggal memastikan aliran ini tersambung ke hulu,” jelasnya.
Zulkardi juga menyoroti peran Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang dianggap menjadi salah satu penyebab utama masalah banjir. Ia menyebutkan bahwa PHR seharusnya membuat sistem irigasi yang mampu menahan debit air dari kawasan atas ke bawah.
"Kami akan memeriksa dulu master plan mereka, bagaimana pengelolaan aliran air dari PHR. Ini menjadi target kita untuk bagaimana PHR bertanggung jawab untuk situasi dan kondisi hari ini di Rumbai,” tegasnya.
Lebih lanjut, Zulkardi berencana memanggil pihak PHR untuk membahas perbaikan saluran air di wilayah tersebut. Ia berharap PHR dapat segera membenahi saluran-saluran yang bermasalah agar banjir dapat diatasi secara menyeluruh.
"Debit air terbesar di kawasan ini berasal dari PHR. Jadi, kita akan lihat bagaimana mereka mengelola aliran buangan. Setelah itu, baru kita ambil langkah selanjutnya," kata Zulkardi.
Ia juga mengajak masyarakat dan pihak terkait untuk terus bersinergi dalam menangani permasalahan banjir di Kecamatan Rumbai. "Masalah banjir ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga semua pihak. Kita harus bersama-sama menjaga kebersihan saluran air dan memastikan aliran berjalan lancar," tutupnya.***