RIAUJURNAL.COM, Kuansing - Masyarakat Kecamatan Hulu Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) mempertanyakan persoalan 1 (satu) unit alat berat jenis Eskavator yang diamankan Unit Pelaksana Tugas Satuan Pengelolaan Hutan (UPT-KPH) Kabupaten Kuansing pada Sabtu (13/05/2023) kemarin. Di mana alat berat tersebut terlihat masih terparkir tidak jauh dari kantor Camat Hulu Kuantan, padahal alat tersebut sudah terbukti melakukan perambahan Hutan Lindung Bukit Betabuh.
Salah seorang masyarakat Hulu Kuantan berinisial P mengatakan dirinya masih melihat alat berat itu masih terparkir di dekat Kantor Camat Hulu Kuantan.
"Saya lihat alat berat itu masih terparkir di dekat kantor camat, ada Apa? seharusnya pihak UPT-KPH Kuansing membawa alat itu ke kantornya jika memang terbukti melakukan perambahan hutan," ungkapnya, Minggu (14/05/2023).
Dirinya juga meminta agar pihak UPT-KPH Kuansing profesional dalam menjalan kan tugas, jangan sampai pihak UPT-KPH dengan pemodal bermain mata dalam penangkapan alat itu.
"Kita berharap UPT-KPH Kuansing profesional menjalankan tugasnya, jangan sampai pihak UPT-KPH Kuansing bermain mata dengan pemilik alat," harapnya.
Untuk di ketahui, Unit Pelaksana Tugas Satuan Pengelolaan Hutan (UPT-KPH) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) kembali menyita satu 1 (unit) alat berat eskavator yang sedang merambah kawasan hutan lindung Bukit Batabuah di Kabupaten Kuansing, Riau.
Kepala UPT-KPH Kabupaten Kuansing Abriman S. Hut.MM membenarkan adanya penangkapan satu unit alat berat jenis eskavator warna kuning di Desa Sungai Kelelawar Kecamatan Hulu Kuantan.
"Kami awalnya mendapat informasi ada perambahan kawasan Hutan Lindung Bukit Batabuah menggunakan alat berat di Desa Sungai Kelelawar. Setelah itu, tim langsung melakukan pengecekan ke lapangan atas laporan tersebut. Ternyata benar, di lokasi petugas menemukan alat berat berupa eskavator sedang bekerja di lokasi," ujar Abriman via whatsappnya, Sabtu, (13/05/2023).
Selain mengamankan alat berat, UPT-KPH Kuansing juga mengamankan dua orang yakni operator alat dan pekerjanya yang saat ini masih dalam pemeriksaan.
"Ya, untuk keduanya, pemeriksaan masih berlanjut," tutupnya.