RIAUJURNAL.COM, Kuansing -- Usai dilakukannya pendaftaran Bacaleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kuansing kemarin, tokoh masyarakat yang tergabung dalam simpatisan Debi Chandra mempertanyakan ketidakhadiran Debi Chandra ke kantor KPU Kuansing.
" Ada apa dengan PKB, mengapa tidak membawa serta Debi Chandra, padahal Debi merupakan salah satu caleg potensial yang digadang-gadangkan akan memperoleh satu kursi di Dapil I Kuansing. Saya heran kenapa PKB tidak membawa Debi di KPU kemarin itu, ada apa!," demikian disampaikan tokoh masyarakat Jake, Nurli Usman alias sipit Selasa (16/05/23).
Sipit juga mengungkapkan jika Debi tidak jadi ikut dalam pileg ditahun 2024 nanti, dianggap kerugian bagi PKB itu sendiri.
"Debi merupakan orang yang setia dan tidak akan berpindah ke partai lain, walau PKB tidak mengikutsertakan beliau. Namun bagi PKB akan menjadi sebuah penurunan dalam hal perolehan suara karena dapat dipastikan suara yang dihasilkan Debi sudah pasti dapat mendongkrak suara partai," jelas Sipit.
Sementara itu, Ketua PKB Kuansing Musliadi memastikan Debi tetap ikut dan masuk Bacaleg yang didaftarkan PKB di KPU kemarin.
" Ketidakhadiran Debi dikarenakan ada kesibukan lain yang tak dapat ditinggalkan. Namun nama Debi Chandra tetap kita daftarkan sebagai Bacaleg kita di PKB," tegasnya.
Sementara itu caleg yang digadang-gadangkan saat di konfirmasi RiauJurnal.com, Debi Chandra mengatakan kalau dirinya merasa ada yg mengganjal di hati nya terkait masalah nomor urut. Saat ini dirinya diposisikan di nomor urut 2.
" Sebenarnya ada rasa kecewa masalah nomor urut yang diajukan. Jau hari dalam rapat di DPC PKB sudah di sampaikan kalau tidak nomor urut satu, saya tetap di PKB dan saya tidak akan ikut berpacu dalam pileg DPRD 2024 mendatang karena saya akan fokus ke pemenangan H. Mafirion untuk DPR RI. Saya rasa tanpa suara saya kursi di dapil 1 masih aman," pangkasnya. (rowan)